[memulai] mimpi
Membaca tulisan tentang kekuatan sebuah mimpi, berhasil membuat saya tertegun sejenak, untuk kemudian menggerakkan keinginan saya menuliskan tentang mimpi saya, menuliskan tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan saya beberapa bulan ke belakang ini, perjuangan untuk menggapai mimpi-mimpi saya.
Percayalah, DIA akan membuat itu semua indah pada waktunya, perjuangan tak kenal lelah, pengorbanan yang tidak sedikit dan tetap setia pada mimpi-mimpi, dan kesempatan yang bertemu keberuntungan, membuat hal ini menjadi semakin indah.
Akhir tahun 2009 dan awal tahun ini, begitu banyak keajaiban terjadi di hidup saya, dimulai dengan kenekatan saya untuk pada akhirnya membeli rumah mungil dan sejuk di daerah Bogor, sesuatu yang sebelumnya hampir mustahil untuk bisa saya wujudkan dalam waktu dekat. Entahlah, semua terjadi begitu saja, pekerjaan saya yang sekarang begitu erat kaitannya dengan dunia building material ikut memuluskan langkah saya.
Hitung-hitungan cicilan dan uang muka yang sebenarnya tidak mampu saya penuhi, tapi entah darimana semua seakan saja ada, tidak lebih tetapi cukup, untuk pada akhirnya saya mampu untuk memenuhi keinginan saya membeli rumah dan merealisasikannya tepat di akhir tahun kemarin.
Jangan tanya masalah pemilihan lokasi, urusan administrasi dengan bank ataupun proses pengajuan kredit yang begitu rumit, pada kenyataannya saya merasa dimudahkan, proses persetujuan akad kredit yang berlansung begitu cepat, lokasi yang sesuai dan pengerjaan rumah yang selesai pada waktunya, membuat saya merasa dimudahkan. Satu mimpi saya sudah terwujud, rumah mungil untuk kami sudah terwujud, tidak terlalu besar tetapi sudah lebih dari cukup untuk saya dan keluarga berteduh.
Perjuangan berikutnya adalah bagaimana memindahkan keluarga saya yang sebelumnya ada di Bandung, untuk berkumpul di rumah kami di Bogor, bukanlah perkara mudah. Istri saya harus melepaskan pekerjaan yang selama ini sudah dia rintis, anak saya harus saya pisahkan dengan linkungan yang sudah membuat dia nyaman. Belum lagi perkara hitung-hitungan matematis, tentang pendapatan kami yang akan berkurang karena istri yang sudah tidak akan bekerja dan pengeluaran yang bertambah untuk menutupi cicilan rumah.
Bermimpilah! Dan bersiaplah untuk berjuang dengan mimpi itu, gantungkan asa, berkomitmen lah dan akhirnya serahkan semua pada yang maha kuasa, sesederhana itu yang saya lakukan.
Bermula dari mimpi untuk memiliki rumah, diikuti dengan hitungan matematis keadaan keuangan saya, membuat saya harus melakukan sesuatu. Mewujudkan mimpi yang lain, memenuhi passion saya sekaligus mendapatkan penghasilan yang lebih besar untuk mengimbangi pengeluaran saya setiap bulannya.
Mencari pekerjaan baru! Itu solusi saya, entahlah saya tidak berfikir banyak saat itu, selain saya harus mencari pekerjaan baru, pekerjaan yang lebih baik dalam hal financial dan pengembangan profesionalisme saya dibandingkan pekerjaan sekarang.
Bukan perkara mudah, pekerjaan sekarangpun sebenarnya sudah baik, dengan segala kondisi yang ada sekarang tentunya akan membuat saya sedikit lebih susah untuk mencari pekerjaan baru. Saya adalah Supply Chain Manager di salah satu multi-national company yang bergerak di bidang Building Material, dan jujur keadaan ini semakin tidak mudah, belum lagi masa kerja saya di perusahaan ini barulah 1 tahun.
Dengan segala keterbatasan yang ada, saya masih mencoba bermimpi, terus berusaha, puluhan CV saya sebarkan ke puluhan Head Hunter dan Executive Search, sekadar berusaha, jikalah memang ada jodoh saya, jikalah memang ada rejeki saya, insyaallah mimpi saya akan terwujud.
Dan apa yang terjadi, secara bersamaan saya mendapat 4 tawaran pekerjaan secara bersamaan, sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, 4 pekerjaan yang menurut saya lebih baik, 4 pekerjaan yang menawarkan saya untuk menuntaskan mimpi-mimpi.
Tawaran 4 pekerjaan ini disamping memang menyenangkan, sekaligus menyulitkan saya untuk memilih, dimanakah tempat yang terbaik untuk saya. Singkat cerita dengan kerumitan pilihan yang saya punya, proses rekrutmen yang cukup melelahkan dan memakan banyak waktu, saya akhirnya kembali harus memilih dan pilihan itu sudah dijatuhkan.
1 Maret nanti, kehidupan baru akan kembali dimulai, penuntasan satu mimpi untuk diteruskan dengan kerja keras lainnya, sadar ini tidak akan pernah mudah, tapi pada akhirnya saya bersyukur, disempatkan untuk melihat sebagian besar mimpi saya akhirnya terjadi. Insyaalah Senin depan, saya akan bergabung dengan perusahaan plastic ware dan household terbesar di dunia, berkarir baru sebagai Warehouse and Distribution Manager.
Saya sadar, selain kenekatan bertemu dengan kesempatan dan keberuntungan, peran orang-orang di sekitar saya sangatlah kuat, istri dan anak saya yang menjadi pelecut semangat saya, yang setia berdiri di belekang saya dan membantu saya ketika memang saya sedikit kesakitan, keluarga besar saya, yang selalu memberikan pencerahan, kesempatan dan kesempatan untuk menjalani pilihan-pilihan saya, dan tentunya tidak lupa teman-teman terdekat yang tidak henti memberikan dukungan untuk kemajuan saya.
Mimpi demi mimpi perlahan sudah mulai terpenuhi. Kerja keras, iringan doa dan komitmen selanjutnya yang akan menjaga mimpi itu.
Terima Kasih
Recent Comments