[memulai] rivalitas MU - Liverpool *pembelaan*
Ketika dua hari saya tidak bisa tidur dan hidup dengan tenang dan nyaman. Ketika Liverpool bisa dengan suksesnya mengubur MU di Old Trafford dengan skor yang sangat-sangat FANTASTIS, 1-4.

Liverpool - MU
Lalu ? Kenapa saya mencoba membahas sesuatu yang mungkin bisa membuat saya terluka kembali (najis nih bahasa :p). Tidak, ini bukan untuk membuka luka saya untuk kekalahan MU, ini lebih untuk memuaskan rasa penasaran saya terhadap sesuatu, dan kalau bisa merupakan pembelaan saya terhadap kekalahan MU.
Kalah ataupun Menang, merupakan sesuatu yang biasa bukan dalam suatu pertandingan, apapun hasilnya kita harus bisa menerima itu dengan lapang dada, termasuk untuk saya ! Akan sangat berlebihan rasanya, ketika kita mulai menanggapi hasil pertandingan itu secara berlebihan, ketika euphoria kita atas kemenangan tim yang kita sukai mulai melewati batasan yang ada :p.
Ada kejadian yang sangat mengganggu saya sampai saat ini, pertanyaan yang begitu sederhana tapi sulit buat saya untuk menemukan jawabannya.
Kenapa ketika seseorang menyukai Liverpool mereka cenderung mejadi MU haters dan hal sebaliknya tidak terjadi. Pada saat saya dan beberapa teman adalah fans dari MU, kami tidak serta merta menjadi Liverpool haters.
Saya menyukai MU, sudah sejak lama, disaat MU masih mengandalkan Eric Cantona kemudian muncul generasi emas MU saat merebut treble winner dan sampai sekarang di saat Rooney dan Ronaldo menjadi tumpuan tim. Apakah saya dengan serta merta membenci Liverpool ? Jawabannya tidak, saya juga mengagumi tim itu dengan semua kejayaan masa lalu yang dipunyainya. Saya di belakang Liverpool ketika mereka merebut juara Liga Champion. Ada saat saya begitu membela MU tetapi hal ini tidak membuat saya melakukan reaksi berlebihan untuk membeci Liverpool apapun yang mereka lalukan, di saat mereka bisa meneguk kemenangan-kemenangan dengan mudahnya, ataupun di saat mereka hanya bisa menelan hasil seri ketika menjumpai tim-tim medioker di EPL.
Euphoria dari suatu kemenangan, sangat menjadi wajar ditampilkan, ketika tim yang kita sukai menjadi pemenang dalam suatu pertandingan, yang sulit saya terima, ketika euphoria ini menjadi suatu pembelaan membabi buta dan menjadi alat untuk menekan pihak yang di seberangnya. Toh, Rafa Benitez sebagai manajer Liverpool saja masih bisa berjiwa besar untuk menyadari realita dan keadaan di depannya.
Rafa Benitez telah mengatakan bahwa timnya kini bisa mengalahkan siapa saja. Namun, untuk menjadi juara liga, tetaplah sebuah hal yang relatif sulit.
“Memenangi liga masih akan sulit, namun kami kini memiliki lebih banyak kepercayaan diri. Sekarang yang harus kami lakukan adalah melakukan pekerjaan kami sendiri dan memangkas jarak,” ujarnya seperti dilansir Daily Mail.
Menyenangkan bukan ? bahkan di saat Rafa Benitez berada di euphoria suatu kemenangan, beliau masih menyadari bahwa kemenangan yang dilakukan satu kali belum membuktikan apa-apa, selain bahwa Liverpool menang dari MU 4-1 !, hasil akhir Liga atau pencapaian lainnya belum bisa untuk di jelaskan saat ini.
Kekalahan sabtu malam adalah kekalahan terburuk dalam 31 tahun yang dialami MU, kekalahan yang memang pada saatnya akan diterima oleh tim manapun. Tidak ada yang abadi, baik itu kemenangan ataupun kekalahan. Adalah suatu pencapaian yang luarbiasa ketika MU bisa menciptakan rekor tidak kebobolan, tetapi Manchester United juga harus bisa menerima keadaaan pada saatnya mereka harus mengakui kekuatan tim lawan dan dikubur secara fantastis di depan hidung pendukung mereka. Tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan !
Untuk Liverpool, juga harus bisa mensikapi ini sebagai salah satu keberhasilan mereka, tetapi mereka tidak boleh lupa dengan perbaikan dan konsistensi permainan mereka. Akan sangat lucu, ketika mereka bisa memetik kemenangan atas MU di kandang lawan, tetapi di saat yang bersamaan mereka juga harus menelan pil pahit hasil seri ketika melawan tim-tim medioker di EPL.
Hasil akhir kompetisi tidak ditentukan oleh dua pertandingan MU dan Liverpool. Akan sangat percuma, ketika Liverpool bisa mengalahkan MU dua kali dalam satu musim, tetapi mereka mungkin tidak bisa untuk menuntaskan puasa gelar mereka di EPL. Masih ada 9 pertandingan ke depannya, dengan selisih angka 4 dan MU masih mempunyai satu keuntungan pertandingan dan rekor kemasukan dan memasukkan yang lebih bagus, Liverpool harus mau bekerja lebih keras dan fokus untuk mengejar ketertinggalannya, sambil berdoa MU akan kembali terpeleset di saat yang sama.
Lalu kita sebagai penonton apa yang harus kita lakukan ? MU dan Liverpool adalah dua tim yang hebat, mari kita nikmati pertunjukan yang mereka lakukan, mari kita nikmati sisa-sisa pertandingan yang akan mereka lakonin, ketika mereka mampu mereguk kemenangan, layaknya kita sambut dengan euphoria sewajarnya, dan ketika mereka kalah, selayaknya juga kita bisa menerima bahwa kekalahan adalah bagian dari pertandingan.
Untuk pertandingan kemarin, sudah sewajarnya pendukung MU (termasuk saya) memberikan penghormatan dan mengakui bahwa Liverpool jauh lebih beruntung dan baik dari MU. Untuk pendukung Liverpool, nikmatilah kemenangan yang sudah dengan susah payah di dapat, karena saya sadar akhir-akhir ini Liverpool sangatlah kesusahan untuk mendapatkan kemenangan di EPL :p.
Jadi kita lihat hasil akhir kompetisi nanti, apakah MU akan bisa kembali tersenyum, atau Liverpool mungkin yang terus tersenyum menikmati gelar yang telah mereka nantikan sejak lama atau malahan Chelsea yang sedang bangkit dan kembali menyeruduk untuk merebut titel mereka yang hilang.
Saya masih berharap, MU akan bangkit. Pelajaran yang diberikan oleh Liverpool sudah lebih dari cukup, akan sangat berguna MU diingatkan lebih awal, sehingga mereka menjadi tidak mudah terlena dan berusaha menggapai semua gelar yang mereka targetkan tahun ini. 5 gelar ke depannya bukan suatu hal yang mudah untuk bisa diwujudkan oleh MU, dan saya harapkan kekalahan dari Liverpool bisa disikapi sebagai salah satu pengingat dan katalis untuk MU bisa mencapai targetnya.
Nikmati euphoria kemenangan tim kita, tidak perlu berlebihan, yang kadang membuat kita terlupa masih banyak fakta dan hal lain yang seharusnya penting menjadi kita lupakan. Pencinta Liverpool seharusnya tidak malah membuat dia menjadi pembenci nomor satu MU, dan sebaliknya. Sikapi semua dengan keseimbangan, nikmati ini sebagai sebuah tontonan yang menghibur. No more MU haters ataupun Coret Liverpool, semua sama, kita mempunyai ketertarikan masing-masing atas tim kita tidak perlu saling menghina bahkan sampai adu jotos, toh kita hanya sebagai penonton :p.
Oh ya ada satu lagi yang menarik untuk saya kemukakan, ketika tadi pagi, Panji di Good Morning Hardworker melakukan pembelaan untuk MU dan menyatir salah satu quote dari Aristotle
We are what we repeatedly do. Excellence then is not an act but a habit.
Sudah jelaskan maksudnya ;).
*catatanseorangpenyukaMU*
March 16th, 2009 at 10:09 am
untung nya bukan di champion yha…. he he he…. bakal ketemu juga khan….
March 16th, 2009 at 10:16 am
@bagusrully : masih untung yah ? hehehehe
March 16th, 2009 at 10:18 am
Hehehehe… Sometimes people over react ketika mereka berada dalam satu titik euphoria tertentu. Mengekspresikan kenikmatan rasa yang mencapai titik “orgasm” membuat orang lupa untuk menahan diri untuk tidak berlaku negatif terhadap pihak yang kalah.
Dalam hidup juga begitu… banyak orang ketika menyukai satu hal… menjadi terlalu berlebihan bahkan menjadi opposan bagi pihak lawan, ketika berkali-kali mereka harus menerima “kekalahan”
Sehingga ketika KEMENANGAN itu tiba… Luapan kekecewaan yang selama ini dipendam berubah menjadi luapan kebencian…
Butuh level of acceptance yang tinggi untuk bisa memahami perasaan mereka…
Tetaplah mencintai MU tanpa menjadi Liverpool haters
salam,
Silly
March 16th, 2009 at 10:27 am
mwahahahahahahahaq… no komen ah…
*bukan penonton Liga Inggris*
*eh dulu pas jaman kuliah, sekarang udah ga pernah*
*tapi suka banget Liverpool menang banyak dari MU*
hihihihihi
*eh ini komen ya?*
*ansab*
March 18th, 2009 at 3:19 pm
saya ndak pernah nonton bola, cuman tau kalo bola itu bundar dan ditendang serta diperebutkan sepanjang lapangan,,
pemain luar banyak yg ganteng2, tapi tetep ajah gag nge-fans…
jadi siapa aja yg menang, ya selamat deh, yg kalah ayo berjuang laghi…
March 20th, 2009 at 2:30 pm
itu yang namanya keseimbangan….
ada yang menang, ada yang kalah
*komen ga penting…dipentung ma empunya blog*
hehehehehe…piss ah…